Cara Hitung Berubah, Kasus Virus Corona COVID-19 di Turki Melonjak
Pemerintahan Turki mengganti langkah penghitungan masalah COVID-19. Kementerian Kesehatan Turki sekarang hitung pasien tiada tanda-tanda yang tidak dirawat di dalam rumah sakit.
taruhan bola basket panduan memahami bola jalan dalam judi bola online
Disampaikan Arab News, Jumat (27/11/2020), Kementerian Kesehatan Turki berbicara masalah positif COVID-19 tiada tanda-tanda di Turki capai seputar 80 %. Semenjak Maret 2020, Turki tak pernah umumkan masalah tiada tanda-tanda.
Per 25 November, Turki menulis 28.351 masalah baru COVID-19. Seputar 21 ribu adalah pasien tiada tanda-tanda.
Menteri kesehatan Fahrettin Koca berbicara Turki perlu ambil langkah radikal karena bertambahnya angka kematian. Tetapi, ahli kesehatan mengomentari Menteri kesehatan Koca sebab dipandang awalnya tidak dengarkan.
"Kami sudah mengingati tanggung jawabmu sepanjang beberapa bulan. Kami tidak menimbangnya. Kamu membuat keadaan ini sendiri," tutur Caghan Kizil, specialist neuroscience dan genetik di Kampus Dresden.
Berdasar data Johns Hopkins University, keseluruhan masalah COVID-19 di Turki sekarang capai 503.738. Sekitar 13.014 wafat.
Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, mengomentari usaha pemerintahan dalam menahan wabah. Dia juga menyoroti ketidaksesuaian data Kementerian Kesehatan.
Imamoglu berbicara jumlah kematian semakin tinggi dari data sah.
"Bahkan juga di Istanbul saja jumlah kematian harian itu 50-60 semakin tinggi daripada informasi angka nasional," katanya.
Okupansi rumah sakit di tiga kota paling besar di Turki sudah melalui 70 %. Angka itu ialah yang paling tinggi semenjak awalnya wabah.
Federasi klinis Turki memprediksi rerata harian masalah yang tidak dibawa ke rumah sakit capai 47 ribu.
Faksi berkuasa Turki berlakukan larangan merokok di beberapa tempat umum yang ramai.
Dikutip US News yang mencuplik Reuters, Jumat 13 November 2020, cara barusan diambil selaku usaha menahan kenaikan masalah Virus Corona COVID-19 dalam beberapa saat paling akhir ini, menurut Kementerian Dalam Negeri Turki.
Dalam pernyataan yang dikatakan secara nasional, Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan jika larangan merokok mempunyai tujuan untuk pastikan masyarakat patuhi ketentuan pemakaian masker dalam tempat umum, sebab beberapa orang yang tampat melepasnnya waktu merokok.
"Karena itu, buat pastikan penggunaan masker dikerjakann setiap saat dan secara benar, mulai 12 November 2020, akan difungsikan larangan merokok di tempat-area dan teritori seperti jalanan dan avenue di mana masyarakat ada atau dapat berdesak tekanan, alun-alun khalayak yang perlu dan perhentian angkutan umum," begitu pengakuan oleh Kementerian Dalam Negeri Turki.
Antrean panjang terlihat di beberapa posisi di AS yang sediakan test COVID saat sebelum masyarakat mudik Thanksgiving. Pakar klinis dan beberapa petinggi masih merekomendasikan orang tinggal di dalam rumah saja, untuk menghindar kumpul keluarga dan keramaian pemudik yang b...